Kejurnas dan Rapat Kerja Nasional 2007

Diposting oleh : Fithrorozi

Pada tanggal 17 Mei 2007, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dr H Adhyaksa Daud SH. MSi dengan didampingi oleh Gubernur Jawa Timur H. Imam Utomo, secara resmi membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad di GOR Kertajaya Indah Surabaya.

Peserta dan undangan yang hadir dalam kegiatan Kejurnas dan Rakernas meliputi 33 provinsi di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 33 kontingen untuk peserta Kejurnas dan tiap kontingen bejumlah 20 org peserta (16 pesilat dan 4 official), jumlah 660 orang, seluruh Pengurus Besar (PB) Persinas ASAD (60 orang), ketua dan sekretaris Pengurus Daerah (Pengda) Persinas ASAD dari 33 provinsi se-Indonesia (66 orang), Aparat Pertandingan/ Wasit Juri (60 orang), KONI, IPSI, Perguruan Silat lain (12 orang), Pembina/ Sesepuh Persinas ASAD (12 orang), Panitia (110 orang), Jadi total peserta/ undangan pada acara Kejurnas & Rakernas Persinas ASAD 2007 ini bejumlah 980 orang.

Pembukaan Kejurnas dan Rakernas yang dihadiri oleh lebih dari 6000 orang ini membuat suasana GOR Kertajaya Indah begitu meriah, bahkan sampai melebihi kapasitas sehingga membuat banyak pengunjung yang hadir harus rela berdiri.

Dalam sambutannya, Menpora mengatakan bahwa pencak silat merupakan olahraga warisan nenek moyang bangsa Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Oleh karena itu, dengan digelarnya Kejurnas Persinas Asad diharapkan dapat melahirkan atlet/pendekar yang berprestasi, sehingga bisa mengembalikan citra pencak silat Indonesia di event internasional.

Adhyaksa mengimbau pada masyarakat Indonesia, instansi pemerintah, TNI/Polri mau berlatih/belajar bela diri yang menjadi warisan nenek moyang bangsa Indonesia “Cintailah olahraga tradisional kita, karena pencak silat merupakan olahraga asli bangsa Indonesia dan tidak usah belajar beladiri dari Negara lain” ujarnya. Ada dua manfaat dalam olahraga pencak silat, pertama dapat menciptakan kebugaran, kekuatan dan kemampuan beladiri dan kedua, berjasa pada bumi pertiwi.

Menteri menyampaikan pujian Gubernur Jatim H Imam Utomo yang telah peduli memperhatikan dan berhasil membina olahraga di Jatim maju pesat. “Kalau kepala daerahnya seperti Imam Utomo, olahraga di daerah akan cepat maju. Jatim saat ini menjadi gudangnya atlet berprestasi, karena dukungan sarana dan prasarana olahraga sangat hebat,” ujarnya.

Gubernur Jatim H Imam Utomo mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Jatim mengucapkan selamat datang dan bangga menjadi tuan rumah Kejurnas dan Rakernas Persinas Asad meskipun saat ini daerahnya dilanda musibah luapan lumpur Lapindo. “Mudah-mudahan peserta juga bisa melihat dari dekat kejadian lumpur Lapindo,” tuturnya.

Sebagai pusaka leluhur bangsa Indonesia, pencak silat merupakan olahraga warisan nenek moyang dan bagian dari kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Pencak silat mengandung falsafah budi pekerti yang memilki aspek mental, spiritual, beladiri dan seni olahraga yang tidak ternilai harganya. Keberadaan dan kelestariannya banyak ditentukan oleh komitmen dan kreatifitas, terutama yang bergelut di perguruan pencak silat seperti Persinas Asad.

”Agar pencak silat eksis dan tetap lestari dari gempuran budaya asing yang akhir-akhir gencar merebut hati generasi muda, maka pencak silat dituntut tampil atraktif dengan kemasan yang mampu menyedot perhatian publik khususnya generasi muda bangsa Indonesia,” katanya.

Ketua Umum PB Persinas Asad Brigjen TNI (Purn) Ir H Agus Susarso MM.M Eng.Sc menjelaskan, Persinas Asad saat ini memiliki 33 Pengda yang tersebar di 33 propinsi se-Indonesia dan dalam waktu dekat akan menjadi salah satu dari 5 (lima) perguruan besar persilatan di Indonesia yang akan bergabung dengan perguruan histories IPSI.
Dalam kiprahnya, Persinas Asad pernah mengukir prestasi diantaranya menjadi pesilat terbaik pada Jambore Nasional Pencak Silat kriteria Perguruan Sesepuh Putra, menjadi atlet Pra PON, meraih medali perak di PON XVI, juara I Popnas, juara I Pospenas dan banyak atletnya mewakili IPSI di beberapa kejuaraan. Ditunjuknya Jatim menjadi tuan rumah penyelenggaraan ke II, karena Jatim merupakan juara umum Kejurnas Persinas Asad I yang diraih pada 2004. Pengurus cabang (Pengcab) Persinas Asad mencapai 38 Pengcab ada di setiap daerah di Jatim. Beberapa undangan yang hadir antara lain Mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nurfaizi, Bp. Dudun Abdullah Toha/ Wakdun (Cikaret), Abah Aman (penampilan terbaik kategori Pendekar Sepuh Jambore Pencak Silat), Drs. H. Ahmad Fanan (Lembaga Wasit Juri PB IPSI), Muhamad Arsyad (KONI Pusat). Di samping kejurnas, PB Persinas Asad juga menggelar Rakernas yang bertujuan untuk konsolidasi dan sosialisasi kinerja Persinas Asad. Dan untuk memenuhi Anggaran Dasar Bab VI pasal 21 dan Bab IX pasal 28 tentang evaluasi dan rencana program kerja Persinas Asad. Kegiatan ini dilangsungkan di Asrama haji Sukolilo Surabaya, Jumat (18/5).

Sumber :http://puragabaya.multiply.com

Tinggalkan komentar